Fenomena “Jam Koma” di Kalangan Gen Z : Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Artikel di RW 06 Kelurahan Turangga

Generasi Z atau Gen Z, yang lahir di era teknologi canggih, menghadapi fenomena unik yang dikenal sebagai “jam koma” yaitu momen ketika seseorang merasa sangat overwhelmed akibat kelelahan atau terlalu banyak berpikir, hingga melakukan hal-hal yang tidak disadari. Beberapa tanda umum yang menunjukkan seseorang telah memasuki fase “Jam Koma” antara lain:

  • Pandangan Kosong
  • Sering melakukan kesalahan saat mengetik atau berbicara
  • Tidak mampu merespon percakapan dengan baik
  • Berlama lama melamun tanpa tujuan jelas

Istilah ini merujuk pada kebiasaan yang menyebabkan fenomena ini : begadang hingga larut malam—biasanya diisi dengan scrolling media sosial, bermain game, atau binge-watching—yang membuat mereka mengabaikan kebutuhan tidur. Akibatnya, banyak Gen Z yang merasa lelah, sulit fokus, dan mengalami gangguan kesehatan.

Mengapa Jam Koma Terjadi?

  1. Pengaruh Teknologi
    Paparan layar gadget yang terus-menerus sebelum tidur merangsang otak untuk tetap aktif. Cahaya biru dari layar juga mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur.
  2. FOMO (Fear of Missing Out)
    Kekhawatiran tertinggal dari tren atau pembaruan di media sosial mendorong Gen Z untuk terus online, bahkan saat waktu tidur sudah tiba.
  3. Gaya Hidup yang Tidak Teratur
    Jadwal aktivitas yang padat atau kebiasaan belajar di malam hari membuat pola tidur tidak konsisten.
  4. Tekanan Sosial dan Akademik
    Banyak Gen Z menghadapi tekanan tinggi dari sekolah, pekerjaan, atau lingkungannya, yang sering kali menyebabkan stres dan kebiasaan begadang.

Dampak Buruk Jam Koma

Kebiasaan ini memiliki dampak serius bagi kesehatan, termasuk:

  • Gangguan kesehatan mental: Risiko meningkatnya stres, kecemasan, dan depresi.
  • Penurunan kognitif: Sulit berkonsentrasi, berpikir, dan mengambil keputusan.
  • Masalah fisik: Imunitas menurun, risiko obesitas, dan penyakit kronis seperti diabetes.

Cara Menghindari dan Mengatasi Jam Koma

Mengubah kebiasaan tidur tidak mudah, tetapi ada beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan:

1. Terapkan Rutinitas Tidur yang Konsisten

Tidur dan bangunlah di jam yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan. Ini membantu tubuh membangun ritme sirkadian yang sehat.

2. Batasi Waktu Layar Sebelum Tidur

Hindari gadget setidaknya 1 jam sebelum tidur. Jika sulit, gunakan mode malam atau aplikasi filter cahaya biru.

3. Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman

Pastikan kamar tidur gelap, sejuk, dan bebas dari gangguan. Gunakan kasur dan bantal yang nyaman untuk kualitas tidur yang lebih baik.

4. Kelola Stres dengan Aktivitas Positif

Alihkan waktu malam dengan aktivitas relaksasi seperti membaca buku, meditasi, atau mendengarkan musik menenangkan.

5. Prioritaskan Gaya Hidup Sehat

  • Konsumsi makanan bergizi dengan porsi seimbang.
  • Lakukan olahraga ringan setiap hari, seperti yoga atau berjalan kaki.
  • Hindari konsumsi kafein dan makanan berat sebelum tidur.

Saran Praktis untuk Gen Z

Sebagai generasi yang dinamis, Gen Z dapat memanfaatkan teknologi untuk mendukung kesehatan mereka:

  • Gunakan aplikasi pelacak tidur untuk memantau kualitas tidur.
  • Ikuti konten edukatif tentang kesehatan di media sosial.
  • Ajak teman sebaya untuk berkomitmen bersama mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.

Kesimpulan

Fenomena jam koma adalah tantangan yang nyata bagi Gen Z, tetapi dapat diatasi dengan kesadaran dan tindakan yang tepat. Tidur adalah kebutuhan vital yang tidak boleh diabaikan. Dengan pola hidup sehat yang sesuai gaya generasi, Gen Z bisa tetap produktif, energik, dan bebas dari dampak buruk jam koma. Mari jadikan tidur sebagai investasi kesehatan masa depan!